HOME       NEWS        FILM        PENGHARGAAN        SOSIAL        TRAVELING     KEGIATAN LAIN

VIDEOKLIP           TRAILER           NEWS           PRESS RILIS           GALERI FOTO         MUSIK

 

Natasha Dematra adalah seorang sutradara, penulis, aktivis,  aktris, penyanyi, pencipta lagu, produser, editor, pembicara, Duta Perdamaian, Duta HAM, Duta Toleransi, Duta Perempuan, Duta Lingkungan Hidup, Duta Kreatifitas dan world-traveller. Dia telah menerima lebih dari 150 penghargaan untuk karya-karyanya dibidang penyutradaraan, akting, menyanyi, produser, penulisan lagi, fotografi, editing, dan karya sosialnya.

 

Sebagai sutradara, dia memulai karirnya dalam usia 11 tahun dimana dia dianugerahi penghargaan sebagai sutradara film panjang perempuan termuda di dunia oleh Royal World Records dan Museum Rekor Dunia MURI. Dia telah menyutradarai 4 film panjang seperti; (Mama Aku Harus Pergi-2009), (Tears of Ghost-2015), (Dream-Post Production), (Angel in America-Post Production). Dia juga telah menyutradarai 8 film pendek dan film musik termasuk film musik yang meraih penghargaan Earth. Natasha telah menerima penghargaan dalam karirnya di bidang penyutradaraan seperti Sutradara Terbaik untuk filmnya Tears Of Ghost, Medali Emas sebagai Sutradara Terbaik di IIFA, USA dan Medali Emas Sutradara Paling Menjanjikan dan Sutradara Muda Terbaik dari GIFA, USA. Pada bulan April 2016, Natasha mendapatkan predikat Sutradara Pendatang Baru Terbaik dari American Movie Awards. Di tahun 1982 festival flm bergengsi ini memberikan penghargaan kepada Steven Spielberg. Dengan penghargaan ini, Natasha memecahkan rekor sebagai Sutradara Perempuan Asia pertama yang mendapatkan predikat tersebut. Meryl Streep dan aktor-aktris Hollywood lainnya pernah mendapatkan penghargaan dari festival tersebut. Filmnya Tears Of Ghost diluncurkan bersama dengan film aktor peraih Oscar, Philip Seymour Hoffman di Asia Pacific Filmmaker Festival.

 

Sebagai aktris, dia dikenal sebagai pemeran utama di film layar lebar L4 Lupus-2010, Dream Obama-2011, I'm Star-2013, Let's Play, Ghost-2013, Tears Of Ghost-2015 dan From Seoul To Jakarta-2017. Khusus untuk perannya sebagai gadis buta di film Dream Obama Natasha beradu peran dengan artis senior Ayu Azhari dan Pong Hardjatmo. Harian Kompas dalam reviewnya memberikan pujian yang tinggi untuk aktingnya yang luar biasa di film tersebut. Natasha telah memenangkan banyak penghargaan dalam karir aktingnya termasuk Award of Excellence untuk perannya dalam Let's Play Ghost, Dream Obama, I'M Star. Gold Reel Award untuk perannya dalam Let's Play, Ghost dan Platinum Award untuk perannya dalam film L4 Lupus, Gold Award untuk perannya dalam Dream Obama, dan Gold Award funtuk perannya dalam I'm Star. Ia juga dinominasikan Aktris Terbaik di festival St. Tropez International Film Festival, Madrid International Film Festival danItaly International Film Festival untuk perannya di From Seoul To Jakarta. Ia juga mendapatkan penghargaan untuk perannya di film Tears Of Ghost. Seperti Aktris Pemeran Utama Terbaik dari International Independent Film Awards. Hingga kini, Natasha masih memegang predikat Aktris Terbaik dari Mountain Film Festival dan Aktris Terbaik dari Yosemite International Film Festival. Natasha juga memegang predikat Aktor Terbaik di bawah 18 tahun dari Global Independent Film Awards. Hingga kini, ia telah meraih 40 penghargaan dalam karir aktingnya.

 

Sebagai penyanyi, Natasha telah meraih 45 penghargaan dalam untuk lagu dan film musiknya. Ia memulai debutnya sebagai penyanyi di tahun 2014 untuk beberapa soundtrack film From Seoul To Jakarta. Hingga kini, dia telah merekam lebih dari 50 lagu dalam dua bahasa. Ia memperoleh penghargaan 2 Bronze Awards untuk lagunya Salut Untuk Jokowi dan lagu perdamaian One Love For All dari Global Music Awards. Dia bahkan terpilih sebagai Penyanyi Wanita Terfavorit dan Juara Umum Terfavorit dengan hampir 40.000 vote dukungan dari seluruh dunia. Medali Emas Best Original Song dan Best Music Video. Pemenang di ajang Prestige Music Awards. Nominasi soundtrack terbaik di Utah Music Awards, dan diundang untuk tampil langsung di The Covey Centre, Utah, USA. Pada Hari Perdamaian Sedunia, 22 September 2015 Natasha meluncurkan album perdananya yang bertajuk One Love dan diluncurkan oleh artis dan produser legendaris Hollywood, Alice Krige bersama sineas internasional. Pada Hari Toleransi Dunia, 16 November 2015 Natasha kembali meluncurkan album keduanya yang bertajuk “Cinta Untuk Semua” album ini diluncurkan di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) oleh Direktur Utama RRI, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, MSi.  Pada bulan Maret 2016, Natasha Dematra meluncurkan album film musik bertajuk "Karena Aku Perempuan” untuk menginspirasi kaum perempuan akan kesetaraan gender. Album ini diluncurkan bersama Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. 

 

Sebagai editor, Natasha mengedit lagsung film musik dan film-filmnya. Ia pun telah meraih beberapa penghargaan Best Editor di berbagai festival internasional termasuk Medali Emas Best Editor di ajang IIFA, USA.

 

Sebagai produser, Natasha telah menerima Film Terbaik dari berbagai festival di dunia. Termasuk Juara Umum Grand Jury Prize dari Amsterdam International Film Festival. Hingga kini, ia telah memproduseri 14 film.

 

Sebagai penulis lagu, Natasha telah menulis 20 lagu dalam dua bahasa. Salah satu inspirasinya saat menulis lagu adalah lewat kegalauan batinnya seperti yang terjadi dengan lagu “Smile” yang ditulisnya dalam waktu 10 menit saat ia sedang memikirkan tentang memberikan yang terbaik kepada dunia yang terbaik sebelum kembali ke Tuhan saat waktunya tiba.

 

Pada bulan Januari 2016, Natasha untuk pertama kalinya mengadakan pameran foto yang berjudul #SAVEINDONESIA. Pameran ini mengambil potret-potret keindahan Indonesia yang dibuat untuk mempromosikan Indonesia. Seluruh hasil dari penjualan foto-foto tersebut akan digunakan untuk kepentingan sosial. Los Angeles Cinefest memilih foto Natasha yang berjudul "The Roof" sebagai Foto Terbaik di festival tersebut.
 

Untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Natasha meluncurkan film musik “Lagu Untuk Alam.” Film musik ini diharapkan dapat membangun kesadaran kepada dunia akan pentingnya melindungi bumi yang kita tinggali ini. Dilanjutkan dengan peluncuran lagu “Bumiku” yang diluncurkan pada bulan September 2016 dalam perayaan PBB Hari Perdamaian Sedunia.

 

Dalam sela-sela kesibukannya, Natasha tetap menyempatkan diri untuk traveling. Ia telah mengunjungi Australia, Asia, Eropa, dan Amerika. Dalam tur backpacked Amerikanya yang berlangsung selama 4 bulan, Natasha menghadiri pelantikan kedua Presiden Barack Obama di Washington D. C.

 

Pada bulan Februari 2015, Natasha Dematra meraih Gelar Kebangsawanan dari Keraton Surakarta untuk pencapaiannya yang luar biasa dalam usia yang sangat muda. Di akhir tahun 2015, Naatsha kembali meraih Gelar Kebangsawanan dari Keraton Pakualaman. Pada bulan Juni 2016, Natasha mendapatkan penghargaan “Harimau Putih” dari Kerajaan Tallo, Makassar atas kontribusinya dalam bidang lingkungan hidup. Pada akhir tahun 2016, Natasha diangkat sebagai Member of The Most Esteemed Royal Family of Puri Agung Negara Djembrana, Bali atas kontribusinya yang besar dalam bidang seni budaya, toleransi dan kemanusiaan. Pada awal tahun 2017, Natasha atas kontribusinya dalam menyebarkan cinta dan perdamaian dan atas prestasinya di usia belia membuatnya dianugerahi gelar “The Most Outstanding Personalities of 2017” oleh Puri Agung Negara Djembrana, Bali. Natasha telah menerima banyak penghargaan Kemanusiaan, Lingkungan Hidup, Keberagaman & Inklusi untuk semua kegiatan sosialnya dari berbagai institusi internasional.

 

Pada Hari Kartini, Natasha mendapatkan predikat "Kartini Era Kini" oleh salah satu majalah nasional. Natasha telah dundang ke berbagai konferensi dan festival untuk mengajar dan membagikan pengalamannya. Dimana ia menjadi pembicara utama dalam International Film Festival Conference 2014 yang disponsori oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia bicara di depan ribuan anak muda dan sineas dari berbagai negara. Ia dipuji oleh salah satu sineas dari Hollywood yang mengatakan bahwa apa yang ia katakan patut untuk orang bayar untuk mendengarnya. Natasha telah mengajar tentang pembuatan film di Universitas Indonesia di depan para mahasiswa dan mahasiswi. Sejak tahun 2016, Natasha telah menjadi juri festival film di Asia dan Amerika.

 

Pada HUT Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71, Natasha terpilih sebagai 1 dari 7 spirit Indonesia oleh salah satu media cetak nasional. Uniknya, Natasha merupakan satu-satunya perempuan yang berhasil masuk daftar tersebut. Pada bulan September, Natasha diangkat sebagai International Director of World Environment Movement. Sebuah gerakan sosial untuk membangun kepedulian akan lingkungan hidup yang diluncurkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika; Rudiantara dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Basuki Hadimuljono. Pada bulan ini, Natasha dipilih oleh Radio Hard Rock Bali untuk berbicara tentang perdamaian. Pada Hari Sumpah Pemuda, CNN TV membuat liputan khusus dan menyebut Natasha sebagai sineas muda Indonesia paling menjanjikan di dunia.

 

Natasha sebagai Duta Kreatifitas telah membuka seminar “How To Be A Star.” Seminar ini dihadiri ratusan orang dari dalam dan luar negeri menanyakannya pertanyaan sekitar industri film.

 

Pada bulan November 2016, Natasha Dematra diundang langsung untuk datang ke Marrakesh, Maroko dalam acara United Nation Climate Change Conference. Dalam acara ini, film musik “Bumiku” ditayangkan untuk pertama kalinya secara internasional.  

 

Pada bulan Desember 2016, Natasha selaku Duta HAM diundang untuk berbicara tentang bahaya narkoba dikalangan generasi muda dalam seminar ’Penggiat Anti Narkorba' yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Natasha sekali lagi menjadi pembicara termuda. Di bulan ini, Natasha meluncurkan film musik “Smile” yang diharapkan dapat membangun awareness tentang toleransi. Film musik “Smile” menjadi viral di media sosial dengan 100.000 penonton kurang dari 6 minggu. Masih di bulan yang sama, Natasha mendapatkan 5 Nominasi untuk filmnya Tears Of Ghost oleh festival film bergengsi di London. Natasha menjadi satu-satunya sutradara perempuan dan sutradara termuda yang masuk daftar nominasi Sutradara Terbaik. Pada bulan ini, Majalah Femina Indonesia memilih Natasha dalam daftar 50 Wanita Pembuat Berita Sepanjang Tahun 2016 bersama dengan Hilarry Clinton, Melania Trump, Angelina Jolie dan Emma Watson.

 

Pada Februari 2017, film musik "Bumiku" terpilih meraih Medali Emas Soundtrack Terbaik oleh salah satu festival film di Amerika Serikat.  Pada bulan juga, Natasha meraih penghargaan Sir Edmund Hillary Award unuk penyutradaraannya dalam film Tears Of Ghost. Natasha meraih gelar Kebangsawanan dari Kerajaan Tallo, Makassar.

 

Natasha juga sangat serius akan pendidikannya dengan menyelesaikan special course Humanitarian dari Harvard University, Entrepreneurship dari Massachusetts Institute of Technology, Environment Studies dari Curtin University, Counterterrorism dari Leiden University, Diplomacy dari the University of London, Literature dari the University of Berkeley, Filosofi dari the University of Edinburg, Musik dan Penulisan Lagu dari Berklee College of Music dan lain-lain.

 

Sebagai Duta HAM di Hari Martin Luther King 2016, Natasha menyampaikan pidato tentang perdamaian dan kemanusiaan. Pidato ini mendapatkan sambutan yang besar dengan mendapatkan standing applause dari berbagai kalangan bersamaan dengan hadirin yang merasa tersentuh dengan pidato ini.

 

Pada Hari Toleransi Sedunia, Natasha selaku Duta Toleransi menyampaikan pidato tentang kaum Rohingya di Bali, Indonesia. Pidato ini mengundang perhatian salah satu mantan Perwakilan Alternatif Amerika untuk PBB, yang menyatakan bahwa pidato tersebut telah menyentuh hatinya, dan bahwa apa yang diucapkannya tersebut merupakan hal yang perlu didengungkan kepada dunia internasional khususnya negara-negara Barat.

 

 Pada Hari Perempuan Internasional, Natasha Dematra dianugrahi penghargaan Kesetaraan Gender dari Puri Agung Blahbatuh. Penghargaan diberikan atas kontribusi Natasha memperjuangkan kesetaraan gender di usia muda. Pada Hari Kartini dan Perayaan Hari Perempuan Internasional 2018, Natasha meluncurkan film dokumenter PLANET 50-50. Film ini diluncurkan oleh raja dan ratu nusantara bersama duta besar dari 6 negara. Film ini merupakan kampanye feminisme dan panggilan hati Natasha yang melihat di zaman modern ini, masih banyak diskriminasi kepada wanita. Film ini merupakan dukungan penuh kepada PBB. Hingga kini, film ini telah meraih Medali Silver dari International Independent Film Awards (IIFA), Award of Recognition dari Accolade Global Competition.

 

Natasha sebagai International Director dari World Environment Movement bekerja sama dengan Organisasi yang berada di Jerman "The Peace Tree" untuk menanam pohon untuk perdamaian. Acara ini diadakan di Bali dengan doa dan harapan bahwa perdamaian akan tersebar ke seluruh dunia lewat alam. Natasha meraih Gelar Kebagsawanan ''Daeng'' dari Kerajaaan Tallo, Makassar. Natasha juga meraih gelar Roro Ayu dari Keraton Amarta Bumi, Kendal.

 

Pada bulan Juli 2018, Natasha kembali mendapatkan gelar Kebangsawanan dari Keraton Surakarta. Gelar Kanjeng Mas Ayu diberikan kepada Natasha dalam acara tradisional yang sakral tersebut. Natasha meraih penghargaan Guardian of Civilization atas kontribusinya mempromosikan budaya dan perdamaian, Natasha sendiri merupakan yang termuda untuk menerima penghargaan tersebut. Pada bulan September 2018, Natasha  diangkat oleh Puri Agung Blahbatuh sebagai Princess Natasha Johana Dematra.

 

Pada bulan Oktober 2018, Natasha meluncurkan buku Bikin Film Itu Gampang: Edisi Smartphone. Buku ini diterbitkan oleh BIP grup Gramedia. Buku ini ungkap Natasha diharapkan dapat menjadi 'jembatan' seluruh generasi untuk menyuarakan perdamaian lewat cara kreatif. Natasha merupakan co-founder dari Visions of Peace; sebuah initiative perdamaian yang ditujukan untuk generasi muda Indonesia  5-18 tahun.

 

Video Profil Natasha Dematra, Sutradara Perempuan Termuda di Dunia klik


 

 

Produser :
Mama, Aku Harus Pergi (2009)
Tears Of Ghost (2015)

One Love For All (2015)

Lagu Untuk Alam (2016)

Bumiku - Earth (2016)

Smile (2016)

PLANET 50-50 (2018)


 

Sutradara :
Mama, Aku Harus Pergi (2009)
Tears Of Ghost (2015)
One Love For All (2015)
Lagu Untuk Alam (2016)
Bumiku - Earth (2016)
Smile (2016)

PLANET 50-50 (2018)
Angel In America (Post Production)
Dream (Post Production)

Pemeran :
L4 Lupus (2011)
Dream Obama (2013)
Let’s Play Ghost (2013)
I’m Star (2013)
Tears Of Ghost (2015)
From Seoul To Jakarta (2016)
Angel In America (Post Production)

Editor :
Mama, Aku Harus Pergi (2009)
Tears Of Ghost (2015)
Angel In America (Post Production)
Dream (Post Production)
School Fighters (Post Production)
Digilir Ala Genderuwo (Post Production)
Real (2015)
One Love For All (2015)
Song For Nature (2016)
Bumiku - Earth (2016)
Smile (2016)

PLANET 50-50 (2018)

Penulis Lagu :
Pintu Hati (Album Cinta Untuk Semua)
Mawar HItam
Cinta Pertama
Lagu Untuk Alam
Bumiku - Earth

Smile

Album :
One Love (September 2015)
Cinta Untuk Semua (November 2015)
Karena Aku Perempuan (Maret 2016)


Buku:

Bikin Film Itu Gampang Edisi Smartphone


Film Musik :
One Love For All
Satu Cinta Untuk Semua
Love Of My Life
Cinta Sejati
Real
Kharisma Cinta
Song For A Friend
Really Mean It
Salut Untuk Jokowi
Love Has Thousand Shapes
I Will Survive
Lagu Untuk Alam
Bumiku - Earth
Smile


Pendidikan Terkini :
Menyelesaikan Special Course USER INNOVATION: A Path to Entrepreneurship dari MIT Massachusetts Institute of Technology (Certificate)
Menyelesaikan Special Course English Grammar and Style dari University of Queensland (Certificate)
Menyelesaikan Special Course How to Write An Essay dari University of California, Berkeley (Certificate)
Menyelesaikan Special Course Humanitarian Response to Conflict and Disaster dari Harvard University (Certificate scores above 87)
Menyelesaikan Special Course Vocal Recording Technology dari Berklee College of Music (Cerificate scores above 87)
Menyelesaikan Special Course Environmental Studies: A Global Perspective dari Curtin University (Certificate with perfect score)
Menyelesaikan Special Course Global Diplomacy - Diplomacy in the Modern World dari University of London (Cerificate with perfect score)
Menyelesaikan Special Course Terrorism and Counterterrorism: Comparing Theory and Practice dari Universiteit Leiden (Certificate with Honor)
Menyelesaikan Special Course Leaders of Learning dari Harvard University (Certificate scores above 80)


Gelar Kebangsawanan :
Keraton Solo (Februari 2015)

Keraton Pakualaman, Yogyakarta (November 2015)

Member of The Most Esteemed Royal Family of Puri Agung Negara Djembrana, Bali (November 2016)

Kerajaan Tallo, Makassar (2017)

Keraton Amarta Bumi, Kendal, Jawa Tengah (2018)

Keraton Solo (2018)

Gelar Princess Natasha Johana Dematra from Puri Agung Blahbatuh (2018)

 

Jabatan Lainnya :

Duta Perdamaian

Duta Toleransi

Duta Hak Asasi Manusia

Duta Kreatifitas

Duta Perempuan

Duta Lingkungan Hidup

International Director of World Environment Movement

Juri International Film Festivals
Co-founder Visions of Peace Awards

 

Penghargaan :
Sutradara Perempuan Termuda Di Dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia-MURI
The Youngest Female Director in The World from Royal World Records
Sutradara Pendatang Baru Terbaik dari American Movie Awards
Aktor Muda Dibawah Umur 18 Tahun Terbaik dari Global Independent Film Awards.
Medali Emas Sutradara Paling Menjanjikan dari Global Independent Film Awards.
Sutradara Muda Terbaik dari Global Independent Film Awards.
Aktris Terbaik dari Yosemite International Film Festival untuk film From Seoul To Jakarta
Medali Emas Aktris Pemeran Utama Terbaik untuk film Tears Of Ghost dari International Independent Film Awards (IIFA).
Medali Emas Film Terbaik untuk Tears Of Ghost dari California Film Awards.
Medali Emas Sutradara Terbaik untuk film Tears Of Ghost dari International Independent Film Awards (IIFA).
Medali Emas Editor Terbaik untuk film Tears Of Ghost dari International Independent Film Awards (IIFA).

Guardian of Civilization dari Keraton Amarta Bumi.

Madukara Awards dari Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara.
Penghargaan Inklusi & Keberagaman dari Global Independent Film Awards.

Penghargaan “White Lion” dari Kerajaan Tallo, Makassar
Humanitarian Award dari Global Independent Film Awards.
Environmental Award dari Global Independent Film Awards.

The Most Outstanding Personalities of 2017 from Puri Agung Negara Djembrana, Bali

Penghargaan Kesetaraan Gender The Most Outstanding Achievement of 2017 from Puri Agung Blahbatuh, Bali

Penghargaan Heroin of Peace from Puri Agung Blahbatuh, Bali
Aktris Terbaik Award of Merit dalam film Let’s Play Ghost dari Accolade Competition.
Aktris Terbaik Award of Excellence dalam film Let’s Play Ghost dari IndieFEST Film Awards.
The Fastest Lead Role Actress in a Feature Film in Dream Obama from Royal World Records.
Aktris Terbaik Award of Excellence dalam film Dream Obama dari IndieFEST Film Awards.
Pemeran Utama Wanita Terbaik Award of Merit dalam film Dream Obama dari Accolade Competition.
Medali Emas Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Dream Obama dari International Independent Film Awards (IIFA).
Aktris Terbaik Award of Excellence dalam film I’m Star dari Accolade Global Film Competition.
Aktris Terbaik Award of Excellence dalam film I’m Star dari IndieFEST Film Awards.
Medali Emas Pemeran Wanita Utama Terbaik dalam film I’m Star dari International Independent Film Awards (IIFA).
Peran Pembantu Utama Terbaik dalam film L4 Lupus dari International Independent Film Awards (IIFA).
Nominasi Best Lead Actress dalam film From Seoul To Jakarta dari St. Tropez International Film Festival.
Nominasi Best Lead Actress dalam film From Seoul To Jakarta dari Madrid International Film Festival.
Penghargaan Khusus untuk Aktris Pemeran Utama Terbaik untuk film From Seoul To Jakarta dari International Independent Film Awards (IIFA).
Best Actress Award Of Recognition untuk film From Seoul To Jakarta dari IndieFEST Film Awards.
Aktris Terbaik Award of Merit dalam film From Seoul To Jakarta dari Accolade Global Competition.
Penyanyi Wanita Terfavorit untuk lagu One Love For All dari Global Music Awards.
Juara Umum Terfavorit untuk lagu One Love For All dari Global Music Awards.
Bronze Award untuk lagu One Love For All dari Global Music Awards.
Bronze Award untuk Musik Video Salut Untuk Jokowi dari Global Music Awards.
Nominasi Soundtrack Terbaik untuk lagu Real dari Utah Music Awards.
Sineas Muda Terbaik Award Of Recognition untuk film Tears Of Ghost dari IndieFEST Film Awards.
Nominasi Film Terbaik untuk film Mama, Aku Harus Pergi dari Miami Independent Film Festival.
Sutradara Terbaik untuk film Mama, Aku Harus Pergi dari International Independent Film Awards (IIFA).

Medali Silver untuk film PLANET 50-50 dari International Independent Film Awards (IIFA).

Award of Recognition untuk film PLANET 50-50 dari Accolade Global Competition.
5 Nominasi untuk film Tears Of Ghost (Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik, Peran Pembantu Wanita Terbaik, Kostum Terbaik) dari International Filmmaker of World Cinema London.
dan puluhan berbagai penghargaan internasional lainnya.

Natasha Dematra dapat dihubungi di natashadematra@gmail.com

Video Profile of Natasha Dematra, The Youngest Female Director In The World click here

Natasha Dematra is a film director, writer, actress, activist, singer, songwriter, editor, producer, public speaker and Ambassador for Peace, Ambassador for Human Rights, Ambassador for Tolerance, Ambassador for Women, Ambassador for Environment. She has received more than 150 awards from directing, acting, singing, producing, songwriting, photography, editing and for humanitarian work.

As a director, she began her directing career at the age of 11 where she was awarded the title 'The youngest female director in the world for a feature film' from Museum Rekor Dunia MURI (World Record Museum) and Royal World Records. She has directed four feature films such as Mama, I Have to Go in 2011, Tears of Ghost in 2015, Angel in 2017, and Dream in Post Production. She also has directed 8 short films and music films including the award winning Earth. Natasha has received awards for her directing career such as Best Director for her movie (Tears Of Ghost-2015), Emerging Filmmaker Award, Best Under 18 Filmmaker. In April 2016, Natasha received the title Best First-Time Director from American Movie Awards. In 1982 this festival gave an award to Steven Spielberg. With this award, Natasha broke the record as The First Asian Woman to received that title. Meryl Streep and other Hollywood actors have received awards from that prestigious festival. Her film Tears Of Ghost was launched together with Academy-Award winner’s film Philip Seymour Hoffman in Asia Pacific Filmmaker Festival.

As an actress, she is known for her leading roles in feature films L4 Lupus-2010, Dream Obama-2011, Let's Play, Ghost-2013, I'm Star-2013, Tears Of Ghost-2015 and From Seoul To Jakarta-2016. Natasha has won several awards in her acting career such as Award of Excellence in Let's Play Ghost, Dream Obama, I'M Star. Gold Reel Award for her role in Let's Play, Ghost and Platinum Award for her role in L4 Lupus also Gold Award for her role in Dream Obama, and another Gold Award for her role in I'm Star. She was also nominated for Best Lead Actress from St. Tropez International Film Festival, Madrid International Film Festival and Italy International Film Festival for her role in From Seoul To Jakarta. She also received awards for her role in (Tears Of Ghost) such as Best Actress in A Leading Role from International Independent Film Awards, Best Actress from Mountain Film Festival and Best Actress from Yosemite International Film Festival. Natasha is holding the title; of Best Actress Under 18 from Global Independent Film Awards. Until now, she has won more than 40 awards in her acting career. 

As a singer, Natasha has received more than 45 awards for her song and music videos. She started recording her song since 2014 where she was given the opportunity to sing the soundtracks for her role in (From Seoul To Jakarta). Up to now, she has recorded more than 50 songs in dual language. She has received 2 awards for her song (Salute to Jokowi) and (One Love For All) from Global Music Award and won the 'Most Favorite Female Singer' and 'The Overall Most Favorite’ with almost 40.000 votes from around the world. She also received a nomination from Utah Music Award and won awards for her songs from Prestige Music Award, Miami Independent Film Festival, AWARENESS Film Festival, Los Angeles CineFest and TOFF Festival. On International Day of Peace 2015, Natasha released her first album with the title One Love. According to Natasha, she will dedicate all the money from the album for peace and humanity. Her album was launched by a well known Hollywood actress and producer, Alice Krige (Star Trek). On International Day for Tolerance, Natasha launched her second album called “Cinta Untuk Semua.” The album was launched by the President Director of Radio Republic of Indonesia; Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si. Natasha also released a Music Video Album called "Because I'm a Woman" to inspire all the women in the world to fight for their rights on gender equality. This album was launched on International Woman’s Day 2016 by the current Minister of Environment and Forestry of Indonesia; Siti Nurbaya Bakar, Social Minister; Khofifah Indar Prawansa.

As an editor, She has edited movies like (Tears Of Ghost), (Angel), (Dream), (Genderuwo), (School Fighter) and most of her music videos. Natasha has received awards as Best Editor for her movies and music videos. Among that, she has won Gold Award as Best Editor for her film (Tears Of Ghost) from International Independent Film Awards.

As a producer, Natasha received Best Film in many festivals around the globe. Including the overall winner Grand Jury Prize from Amsterdam International Film Festival. She has produced 14 films till date.

As a songwriter, Natasha has written 20 songs in dual language. One of her inspiration while writing songs is through her turmoil like what happened with her song “Smile” that was written by her in 10 minutes while she was having turmoil about giving the world the best she could give before returning to God when her time is up. 

Natasha launched her first photo exhibition in January 2016 in the Auditorium of Radio Republic of Indonesia. The exhibition is about Indonesian’s beauty. The exhibition called #SAVEINDONESIA. She said she would love to dedicate all the money that comes from the selling of her photos for social issues. In March, Natasha finally received her first photo award from Los Angeles Cinefest and won the title Best Photo in that competition.

To celebrate the World Environment Day, Natasha launched a music video called "Song For Nature." This music video is initiated to bring awareness to the world about how important it is to protect the world we live in. This followed by another music video called "Earth" that was launched in September 2016 during the celebration of United Nation World Peace Day. 

During her busy schedules, Natasha still keeps her love for traveling. She has visited Australia, Asia, Europe, and America. During her America backpacked touring for four months, she attended the second inauguration of President Barack Obama in Washington D. C.

 In February 2015, Natasha Dematra received a Royal Princess title from Surakarta Kingdom for her tremendous achievement in such a young age. In late 2015, Natasha received another Royal title from Pakualaman Kingdom. In June 2016, Natasha received "White Lion" award from the Kingdom of Tallo for her contribution for the environment. At the end 2016, Natasha became a Member of The Most Esteemed Royal Family of Puri Agung Negara Djembrana, Bali for her contribution in culture, tolerance, and humanity. In early 2017, Natasha received the Most Outstanding Personalities of 2017 from Puri Agung Negara Djembrana, Bali for her contribution to promoting peace and love through her works. Beside this, Natasha has also received many Humanitarian Award, Environmental Award, and Diversity & Inclusion Award for her humanitarian work from international many international institutions.

On the Kartini’s Day, (Kartini is a prominent Indonesian national heroine who was a pioneer in the area of women’s rights.) Natasha is given the title of “Modern Kartini” by one of the leading magazines in Indonesia.

Natasha has been invited to many conferences and festivals to share her experience and expertise. In which she became the main speaker at the International Film Festival Conference 2014 sponsored by the Ministry of Youth and Sports. She speaks in front of thousands of young people and filmmakers around the world. Natasha became the youngest person to speak at the event. She was praised by one of the filmmakers from Hollywood who said that what she was saying at the event worth people to paid for. She has taught filmmaking at the University of Indonesia in front of students older than her age. From 2016, Natasha has become the jury of film festivals around Asia and America.

On the 71st anniversary of Indonesian Independence Day, Natasha is selected as one of seven spirits of Indonesia by one of the leading national print newspaper, Wartakota. Uniquely, Natasha was the only woman to enter the list. In September 2016, Natasha was appointed as International Director of World Environment Movement. A social movement to build awareness of the environment, which was launched by the Minister of Environment and Forests; Siti Nurbaya Bakar, Minister of Communications and Information Technology; Rudiantara and Minister of Public Works and Public Housing; Basuki Hadimuljono. In this month, Natasha was chosen by Hard Rock FM Bali as their Peace Speaker to talk about peace. At the Youth Pledge Day, CNN TV made a special coverage about her and called Natasha as most promising young Indonesian filmmaker in the world.

Natasha as the Ambassador of People’s Creative Council has opened her seminar called “How To Be A Star.” The seminar was a hit with hundreds of people coming in from inside and outside the country asking her questions among the film industry.

In November 2016, Natasha Dematra as the Ambassador of environment is invited to come to Marrakesh, Morocco in the event the United Nations Climate Change Conference. In this prestigious event, her music film "Earth“ screened for the first time internationally.

In December 2016, Natasha as human rights ambassador was invited to speak about the dangers of drugs among young people in the 'Anti-Drugs’ seminar organized by the National Narcotics Agency (BNN). Natasha again became the youngest speaker at the event. In this month, Natasha launched the music film “Smile" which is expected to build awareness about tolerance. “Smile” has become viral in the social media with more than 100.000 views in less than 6 weeks. At the same month, Natasha gets 5 Nominations for her film Tears Of Ghost one of the prestigious film festival, London International Film Festival. Natasha, once again being the only female director and youngest director on the list of Best Director nomination. The leading magazine Femina chose Natasha as one of the top 50 Women Newsmakers 2016 in the world along with Hillary Clinton, Melania Trump, Angelina Jolie and Emma Watson. 

In February 2017, the music film “Earth" won the Gold Medal Best Soundtrack by one of the film festivals in the United States. In this month, Natasha received Sir Edmund Hillary Awards for her directing in Tears of Ghost.

Natasha is also very serious about her education by completing special courses in Humanitarian from Harvard University, Entrepreneurship from Massachusetts Institute of Technology, Environment Studies from Curtin University, Counterterrorism from Leiden University, Diplomacy from the University of London, Literature from the University of Berkeley, Philosophy from the University of Edinburg, Music and Song Writing from Berklee College of Music and much more.

As the Ambassador of tolerance, on International Day for Tolerance initiated by United Nations. Natasha delivered a speech to call out to the human tragedy of Rohingya. This speech took the attention of one of the former US Alternative Representative to the United Nations, stating that the speech had touched her heart, and what Natasha said is a thing that needs to be echoed to the international community, especially Western countries.

In International Women's Day, Natasha was given the "Equality Award" for her contribution on promoting gender equality. Natasha as the International Director of World Environment Movement partnered with "The Peace Tree" Organization from Germany to plant trees for peace. This event was held in Bali with prayers and hope that the that peace would be spread too all over the world through nature. Natasha received Royal Title ''Daeng'' from the Kingdom of Tallo, Makassar. Natasha also received title ''Roro Ayu'' from Keraton Amarta Bumi, Kendal.

In Kartini's day, Natasha launched a documentary film PLANET 50-50. This film is launched by Kings and Queens of Indonesia and Ambassadors from 6 different countries. This film is  a feminism campaign and Natasha's calling that in this modern era, discrimination towards women still exists. This film is a full support to United Nation. Until now the film has received, Silver Medal from International Independent Film Awards (IIFA), Award of Recognition from Accolade Global Competition, Gold Award from California Film Awards 2019. Natasha again received royal title from the kingdom of Surakarta. "Kanjeng Mas Ayu" the title was given in a traditional and sacred ceremony. Natasha received Guardian of Civilization for her contibution promoting culture and peace, Natasha is the youngest to received the award. Natasha is given the title Princess Natasha Johana Dematra from the Puri Agung Blahbatuh. On October 2018, Natasha launch her book Bikin Film Itu Gampang: Edisi Smartphone (It's Easy to Make Films: Smartphone Edition). This book is published by one of the biggest Indonesia publisher, BIP. According to Natasha, she hope that this book could be use as a 'bridge' for every generation to voice peace through art and creative things. Natasha has become the co-founder of Visions of Peace; an initiative to bring peace towards the young generations of Indonesia from the age of 5-18 years old.
 

Natasha Dematra contact: natashadematra@gmail.com