PRESS RELEASE

Film Musik “Bumiku” Akan Diputar
di Konferensi Perubahan Iklim PBB



Natasha Dematra dan Verified Certificate of Achievement dari Harvard University

(10/11/16) Film Musik Bumiku akan diputar dalam konferensi Perubahan Iklim PBB di Marrakech, Maroko. Film musik ini merupakan sebuah kampanye lingkungan hidup sekaligus soundtrack film dokumenter Siti Nurbaya Bakar: Srikandi Pembawa Perubahan yang disutradarai oleh Damien Dematra.

Film pendek Bumiku diproduksi oleh World Environment Movement dan disutradarai langsung oleh sutradara remaja Natasha Dematra; lagu Bumiku sendiri diciptakan oleh Natasha Dematra bersama dengan pencipta lagu senior, Abah Ukam. Film ini membawa pesan kuat tentang bahaya pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia. Bumiku diharapkan dapat menjadi jembatan bagi orang-orang yang tidak peduli terhadap isu lingkungan hidup, agar dapat mengubah pola pikir mereka tentang alam. Natasha berharap film ini dapat membangun kesadaran semua generasi bahwa lingkungan hidup bukanlah masalah satu atau dua orang saja, namun merupakan masalah seluruh manusia di muka Bumi.

Marrakech UN Climate Change Conference berlangsung di Maroko dari tanggal 7-18 November 2016. Acara ini merupakan konferensi pertama sejak dicapainya Perjanjian Paris pada 5 Oktober lalu. Konferensi tentang perubahan iklim tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, para petinggi PBB, dan para petinggi dunia lainnya. Hampir 200 negara mengirim delegasi mereka. Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Natasha Dematra sendiri diundang untuk hadir dalam konferensi tersebut; namun, ia berhalangan hadir karena sedang menjadi juri festival film dengan tema “Tolerance for Nature”. “Saya merasa terhormat Bumiku akan diputar di Maroko. Ini menunjukkan bahwa kampanye lingkungan hidup lewat cara kreatif telah menghasilkan bukti,” ucap Natasha Dematra yang juga merupakan Duta Lingkungan Hidup. “Saya merasa terhormat akan kesempatan ini. Saya harap banyak orang akan terinspirasi dengan film ini," lanjutnya.

Natasha Dematra dikenal sebagai pemegang rekor dunia sutradara perempuan termuda, dan telah meraih lebih dari 100 penghargaan internasional di bidang penyutradaraan, akting, menyanyi, dan aktivitas kemanusiaan.

Natasha baru-baru ini telah menyelesaikan pendidikan special course dari Harvard University. Mata kuliah yang diambilnya adalah Humanitarian Response to Conflict and Disaster. Pendidikan ini, ungkap Natasha, telah membuka matanya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan hidup, dan bagaimana PBB menanganinya. Certificate of Achievement diterimanya atas dasar nilai yang mumpuni dalam bidang tersebut.


Baca berita lain tentang Natasha Dematra.